Diskriminasi gender di tempat kerja tentu merupakan permasalahan yang sangat serius dan harus segera dihilangkan. Sebagai HR sangat penting bagi Anda untuk mengetahui beberapa bentuk diskriminasi yang mungkin saja dapat terjadi pada organisasi.
Mengetahui berbagai bentuk diskriminasi gender akan membantu Anda untuk memahami dengan mudah bagaimana mengambil sikap untuk mencegah atau mengatasinya jika hal tersebut terlanjur terjadi.
Nah, bagi Anda yang ingin mengetahui beberapa di antaranya. Berikut ini kami sajikan 5 contoh diskriminasi gender yang umum terjadi di tempat kerja, apa sajakah itu? baca selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Programmer Wanita Legendaris Yang Mendobrak Stereotip
Bagaimana Bentuk Diskriminasi Gender Di Tempat Kerja?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa untuk mengatasi diskriminasi gender di tempat kerja, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu bagaimana bentuknya. Setelah mengetahui hal tersebut, selanjutnya Anda dapat menyusun beberapa strategi atau cara untuk menghindarinya. Lantas, seperti apakah diskriminasi gender di tempat kerja? Berikut ini Algobash sajikan ulasannya.
5 Bentuk Diskriminasi Gender Di Tempat Kerja yang Sering Terjadi
1. Diskriminasi ibu hamil
Disadari atau tidak, ibu hamil seringkali mendapatkan sasaran diskriminasi di tempat kerja. Beberapa perusahaan merasa enggan untuk merekrut seorang wanita. Alasannya karena cepat atau lambat mereka akan memiliki keluarga dan mengambil cuti dalam jangka waktu yang cukup lama ketika melahirkan.
Karena alasan tersebutlah banyak wanita hamil yang tidak mendapatkan promosi dan jarang dilibatkan pada project-project penting perusahaan yang dapat meningkatkan keahlian dan karir mereka.
Bahkan ada perbedaan gaji yang cukup signifikan antara ibu yang bekerja dan kolega laki-laki. Dikutip dari The Conversation, ibu yang memiliki seorang anak menghasilkan gaji yang lebih sedikit seberapa tinggi pun edukasi dan pengalaman kerja mereka.
2. Pelecehan seksual
Ketika mendengar kata diskriminasi gender, pelecehan seksual pasti akan ikut dibahas dalam permasalahan ini. Ya, pelecehan seksual menjadi salah satu bentuk diskriminasi yang cukup sering terjadi di tempat kerja baik secara verbal maupun non verbal.
Berdasarkan data dari U.S. Equal Employment Opportunity Commission (EEOC), selama tahun 2021 ada sebanyak 16.3% laporan pelecehan seksual yang dilakukan oleh laki-laki.
Pelecehan seksual menjadi salah satu permasalahan genting di setiap negara termasuk Indonesia. Dalam catatan tahun 2020 yang dipublikasikan oleh Komnas Perempuan, ada sebanyak 1.731 kasus kekerasan terhadap perempuan di ranah komunitas/publik termasuk pelecehan seksual. Di mana 9% diantaranya terjadi di tempat kerja.
Fakta tersebut tentu merupakan hal yang sangat disayangkan mengingat pelecehan seksual sangatlah merugikan bagi korban. Banyaknya laporan yang dilakukan oleh beberapa wanita terhadap laki-laki pelaku pelecehan, ini membuktikan bahwa tempat kerja yang didominasi oleh laki-laki merupakan salah satu tantangan yang berat bagi mereka.
Baca juga: Mengapa Workplace Diversity Itu Penting Bagi Perusahaan?
3. Perbedaan gaji berdasarkan gender
Di jaman yang sudah semakin canggih seperti sekarang memang mulai banyak perusahaan yang terbuka dan menerima perbedaan. Banyak perusahaan yang memperlakukan karyawannya secara setara apapun background dan jenis kelamin mereka.
Namun sayang, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa masih ada beberapa perusahaan yang melakukan diskriminasi gender terhadap perempuan dengan memberikan gaji atau benefit yang tidak setara.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa seorang ibu yang bekerja rata-rata memiliki gaji yang lebih minim dibandingkan dengan rekan kerja laki-laki.
Di Indonesia sendiri praktik perbedaan gaji berdasarkan gender masih sangat sering terjadi. Hal ini diperkuat oleh laporan yang dilontarkan Menteri Keuangan Indonesia yaitu Sri Mulyani yang menyebutkan bahwa wanita mendapatkan gaji 25% lebih kecil di bawah laki-laki.
Baca juga: Bagaimana Perempuan Berdampak Tech Team Anda?
4. Kurangnya representasi perempuan pada manajemen senior
Mungkin Anda akan bertanya-tanya mengenai hal ini. Apakah betul sampai saat ini peran perempuan yang memiliki posisi penting dalam sebuah perusahaan masih sangat sedikit?
Faktanya, hal ini masih sering terjadi. Namun, sejak tahun 2019 sudah ada banyak upaya yang dilakukan untuk menangani permasalahan ini. Di mana sejak saat itu peran perempuan yang memiliki posisi penting di perusahaan mulai meningkat sebanyak 29%.
Kemudian, pada tahun 2020, Catalyst membagikan catatannya bahwa 87% perusahaan menengah memiliki setidaknya satu karyawan perempuan yang mengambil posisi senior.
Nah, itulah beberapa diskriminasi gender yang cukup sering terjadi di tempat kerja. Sebagai HR sudah seharusnya lebih peka dan mengetahui semua permasalahan ini. Diskriminasi gender ataupun diskriminasi dalam bentuk apapun tidak bisa ditoleransi. Tempat kerja harus menjadi platform yang aman dan nyaman bagi semua karyawan. Ini tentu saja untuk kemajuan bersama.
Baca juga: Cara Membangun Keberagaman Di Tempat Kerja