Hiring bias adalah salah satu kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan sebuah proses rekrutmen. Kesalahan ini memungkinkan rekruter kehilangan kandidat potensial karena penilaian yang subjektif.
Saat ini, banyak perusahaan yang berusaha melakukan rekrutmen secara adil berdasarkan skill dan potensi yang kandidat miliki, tanpa melihat latar belakang mereka; entah itu pendidikan, gender, agama, dan lain sebagainya.
Tapi sayangnya, sejauh manapun usaha yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut. Disadari atau tidak, rekruter besar kemungkinan akan melakukan penilaian secara subjektif. Anda pun mungkin pernah melakukannya.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir hiring bias, namun sebelum mengetahuinya. Akan lebih baik jika mengetahui macam-macam hiring bias yang mungkin saja terjadi ketika Anda melakukan rekrutmen terlebih dahulu. Nah apa sajakah itu? Jangan lupa baca artikel selengkapnya di bawah!
Macam-macam hiring bias yang sering terjadi
Sebagai rekruter, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai macam hiring bias. Sehingga, Anda dapat mempersiapkan proses rekrutmen yang lebih maksimal nantinya untuk menghindari berbagai kemungkinan bias yang ada.
Dalam artikel ini, Algobash telah merangkum beberapa hiring bias yang bisa menganggu proses rekrutmen Anda!
Confirmation bias
Hiring bias ini memungkinkan Anda melakukan penilaian secara cepat. Tidak jarang, keputusan yang diambil dalam penilaian tersebut berujung salah dan tidak dapat memenuhi ekspektasi yang sudah dibangun sebelumnya.
Keputusan cepat tersebut dapat dikatakan sebagai confirmation bias. Di mana Anda akan berasumsi terlebih dahulu kepada kandidat dan langsung menanyakan hal-hal yang Anda pikirkan tentang mereka, padahal semua pertanyaan tersebut belum tentu relevan.
Bahkan, asumsi tersebut bisa dengan cepat muncul sebelum interview berlangsung hanya berdasarkan apa yang Anda baca dari CV mereka saja.
Expectation Anchor
Jika Anda pernah membuat keputusan hanya berdasarkan informasi tertentu dari satu kandidat. Mungkin Anda pernah melakukan hiring bias ini.
Expectation Anchor biasanya akan membuat Anda berpikir bahwa tidak ada kandidat lain yang cocok dengan posisi yang mereka lamar. Anda hanya tertuju pada satu kandidat saja dan berekspektasi lebih bahwa kandidat tersebut cocok untuk posisi yang sedang Amda tawarkan.
Horn Effect
Hiring bias ini memungkinkan Anda hanya terfokus pada satu kekurangan kandidat. Ketika Anda menemukan kandidat yang tidak mahir dalam satu hal, kemudian Anda malah berpikir bahwa kekurangan tersebut akan mempengaruhi segalanya.
Sehingga, Anda tidak akan memilihnya untuk bergabung dengan perusahaan. Padahal, kekurangan pada satu hal belum tentu akan mempengaruhi keseluruhan skill kandidat.
Overconfidence Bias
Sesuai dengan namanya, hiring bias ini terjadi ketika Anda terlalu percaya diri untuk memilih kandidat mana yang sesuai atau tidak dengan perusahaan hanya dengan mengandalkan insting atau intuisi saja. Hiring bias ini hampir sama dengan confirmation bias.
Similarity Attraction Bias
Hiring bias terakhir memungkinkan Anda untuk memilih kandidat hanya berdasarkan persamaan karakteristik saja. Wajar memang untuk menyukai hal-hal yang relevan dengan diri sendiri, namun jika hal ini diterapkan untuk memilih kandidat saat rekrutmen tentu bukanlah ide yang cemerlang.
Itulah lima hiring bias yang biasa terjadi ketika melakukan proses rekrutmen. Sebenarnya, ada banyak sekali jenis bias. Namun, ke lima hal yang disebutkan di atas memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk dilakukan oleh semua rekruter.
Bagaimana cara menghindari hiring bias?
Setelah mengetahui berbagai hiring bias yang biasa terjadi. Sekarang adalah mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya.
Adapun cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat keputusan yang lebih objektif dalam memilih kandidat adalah sebagai berikut:
- Cobalah untuk perhatikan beberapa hiring bias yang mungkin saja sering dilakukan oleh tim Anda dalam proses rekrutmen, kemudian cari jalan keluarnya.
- Pastikan selalu membuat keputusan berdasarkan bukti nyata bukan hanya asumsi semata.
- Buatlah sebuah standar interview dengan mengajukan pertanyaan yang sama pada setiap kandidat.
- Berlatihlah untuk melakukan interview dengan baik termasuk mengetahui beberapa hiring bias dan cara mengatasinya.
- Gunakanlah beberapa teknologi untuk melakukan tes technical skill kandidat.
Baca juga: Coding test: Apakah wajib untuk rekrutmen IT talent?
Untuk cara terakhir, Anda bisa memanfaatkan Algobash untuk melakukan proses rekrutmen yang lebih objektif dengan assessment coding untuk melihat bagaimana kemampuan kandidat.
Tools Untuk Meminimalisir Hiring Bias Saat Merekrut Developer
Algobash adalah sebuah alat yang dapat anda gunakan untuk melakukan penilaian secara otomatis terhadap coding test yang dikerjakan kandidat meskipun Anda tidak memiliki backgorund IT sama sekali.
Melalui alat ini Anda dapat dengan mudah memilih kandidat terbaik berdasarkan technical skill yang dimiliki bukan hanya asumsi semata. Sehingga, hiring bias dapat terhindari.
Bagi Anda yang tertarik untik mengetahui lebih lanjut mengenai tools Algobash jangan lupa untuk kunjungi website kami Algobash atau Anda juga bisa kunjungi Algobash Insight untuk baca informasi menarik lainnya seputar rekrutmen dan IT.
Mari temukan kandidat terbaik bagi perusahaan Anda!