Skill merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diperhatikan saat merekrut calon karyawan baru. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi apakah kandidat memiliki skill mumpuni sesuai dengan peran atau posisi pekerjaan atau tidak. Salah satu yang efektif adalah dengan mengetesnya melalui wawancara behavioural.
Teknik interview behavioral dalam prosesnya lebih menekankan pada penilaian terhadap perilaku kandidat di masa lalu untuk menilai atau memprediksi kecocokan dan kesuksesannya di masa depan apabila berhasil direkrut. Saat ini, behavioural interview menjadi salah satu jenis wawancara kerja yang sangat populer dan banyak dilakukan oleh para HRD, recruiter, maupun hiring manager di berbagai industri.
Nah, jika ingin melibatkan teknik interview behavioural dalam proses rekrutmen perusahaan Anda. Artikel ini akan mengulas secara lengkap seluk beluk interview behavioral mulai dari definisi, manfaat, kekurangan, hingga tips menjalankannya!
Baca juga:
Apa Itu Wawancara Behavioral?
Apa yang dimaksud dengan wawancara behavioral? Behavioural interview adalah sebuah metode yang digunakan untuk menilai kualifikasi serta potensi kandidat dengan mengevaluasinya berdasarkan perilaku mereka di masa lalu saat menghadapi situasi yang relevan. ‘
Sederhananya, metode wawancara ini meminta kandidat untuk memberikan contoh bagaimana cara mereka dalam menangani situasi–situasi tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan di masa lalu.
Ketika menjalankan wawancara ini, umumnya recruiter atau pewawancara akan meminta kandidat untuk mencerita kan contoh spesifik mengenai pengalaman di masa lalunya. Bisa tentang pekerjaan sebelumnya, atau bagi yang belum pernah bekerja bisa juga menceritakan tentang situasi perkuliahan maupun yang lainnya asalkan relevan.
Tujuan dari metode wawancara ini yaitu untuk mengungkap bagaimana kandidat menghadapi tantangan dan situasi nyata di masa lalu sehingga pewawancara dapat menjadikannya sebagai indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja di masa depan.
Manfaat Wawancara Behavioral
Mengapa recruiter menggunakan teknik behavioral based interview? Mengutip dari Proquest.com, sebuah penelitian mengungkap bahwa behavioural interview memprediksi perilaku kinerja calon karyawan di masa depan sebanyak 55%, sedangkan wawancara tradisional hanya 10% saja.
Hal tersebut terjadi tentu saja bukan tanpa alasan mengingat jenis wawancara satu ini memang memiliki cukup banyak manfaat atau keunggulan yang dapat membantu para recruiter dalam menilai dan merekrut kandidat yang tepat.
Lalu, apa sajakah manfaat atau keunggulan behavioural interview? Berikut beberapa diantaranya:
Baca juga: Wawancara Terstruktur: Kelebihan, Kekurangan, Dan Contohnya Dalam Seleksi Calon Karyawan
1. Dapat Dijadikan Sebagai Alat Prediksi Kinerja yang Lebih Akurat
Salah satu fungsi utama dari behavioural interview yaitu dapat memprediksi kinerja masa depan kandidat dengan lebih akurat. Melalui wawancara ini, Anda bisa menganalisis bagaimana perspektif, motivasi, hingga alasan mereka dalam bekerja melalui cerita mereka di pengalaman sebelumnya. Dimana dengan memerintahkan mereka menceritakan tentang situasi pekerjaan tertentu, Anda juga bisa mengukur sebaik apa mereka bisa bekerja di situasi relevan ke depannya.
2. Dapat Meminimalisir Penilaian yang Bias Dan Meningkatkan Konsistensi
Bias menjadi salah satu hambatan umum yang terjadi selama proses interview. Behavioural interview dapat meminimalisir munculnya permasalahan ini karena proses penilaian dilakukan secara lebih konsisten. Dengan berfokus pada perilaku kandidat dalam menangani situasi tertentu di lingkungan kerja dapat membantu recruiter untuk tidak fokus pada karakteristik pribadi dari kandidat seperti jenis kelamin, agama, usia, ras, kewarganegaraan, maupun yang lainnya. Kemudian, kriteria pertanyaan yang diberikan kepada kandidat pun umumnya sama sehingga dapat mengurangi bias dan lebih mendorong penilaian yang adil dan konsisten.
3. Dapat Mendorong Penilaian yang Lebih Spesifik
Metode wawancara ini mendorong kandidat untuk menceritakan contoh spesifik tentang keterampilan, kompetensi, dan kemampuan pemecahan masalah mereka di situasi pekerjaan sebelumnya. Hal ini tentu saja berbeda dengan metode wawancara biasa yang secara bebas menanyakan tentang apapun kepada kandidat. Contohnya, apabila kandidat mengaku memiliki skill negosiasi yang baik, maka Anda dapat meminta mereka untuk menceritakan pengalaman mereka sebelumnya yang dapat membuktikan kemampuannya tersebut. Dengan begitu Anda pun dapat mengukur kesesuaian kandidat untuk peran tersebut.
Kekurangan Wawancara Behavioral
Selain keunggulan atau manfaatnya, sebelum menerapkan metode wawancara ini, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kekurangannya juga. Berikut adalah beberapa kekurangannya:
1. Persiapan yang Lebih Sulit
Behavioural interview membutuhkan persiapan matang dan lebih sulit dibandingkan dengan metode wawancara lain. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, recruiter atau pewawancara harus menyiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan apa saja yang akan diberikan kepada kandidat. Dimana pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dapat mendorong kandidat untuk menjawabnya dalam situasi yang lebih detail. Kemudian, skill dan pengalaman kandidat juga sangatlah beragam, Anda harus benar-benar menganalisis CV ataupun hal lain dari kandidat untuk menghasilkan pertanyaan yang benar-benar sesuai untuk masing-masing dari mereka.
2. Dapat Membatasi Penilaian
Jika terlalu fokus pada pertanyaan–pertanyaan behavioural, hal ini mungkin dapat membatasi penilaian yang dilakukan oleh recruiter. Anda mungkin dapat terlalu fokus pada pengalaman kandidat, sehingga hal ini dapat membatasi kandidat yang belum memiliki pengalaman relevan seperti fresh graduate atau yang melakukan perubahan karier. Dengan hanya mengandalkan behavioural interview juga, recruiter dapat mengabaikan hal–hal penting lainnya seperti esesuaian budaya hingga potensi calon karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Wawancara Terstruktur: Kelebihan, Kekurangan, Dan Contohnya Dalam Seleksi Calon Karyawan
3. Tidak Selalu Tepat Memprediksi Kinerja Kandidat
Meskipun pada manfaat di atas disebutkan bahwa behavioral dapat dijadikan alat untuk mengukur dan memprediksi kinerja kandidat. Bukan berarti metode ini akan selalu tepat untuk digunakan. Jenis wawancara ini berfokus pada bagaimana kandidat menghadapi situasi tertentu di masa lalu dengan baik. Beberapa kandidat mungkin ada yang memiliki performa yang baik. Namun, perlu diingat, beberapa kandidat lainnya mungkin tidak sukses di pekerjaan sebelumnya karena satu dan lain hal. Sehingga masing-masing kandidat memerlukan metode yang berbeda-beda untuk menilainya. Behavioural interview memang efektif untuk menilai performa kandidat pada situasi tertentu yang sesuai dengan pekerjaan. Namun, tentunya ini bukanlah satu-satunya metode yang dapat digunakan untuk menilai kandidat dengan lebih maksimal.
Tips untuk Melakukan Wawancara Behavioral yang Efektif
Untuk menjalankan teknik interview behavioural dalam menilai skill kandidat secara lebih maksimal, Anda dapat mengikuti beberapa tips berikut ini:
- Persiapkan Dengan Teliti: Kenali deskripsi pekerjaan dan kompetensi yang dibutuhkan. Buat pertanyaan yang secara langsung terkait dengan keterampilan dan kualitas yang penting untuk keberhasilan dalam peran yang sedang Anda cari.
- Gunakan Metode STAR: Strukturkan pertanyaan Anda mengikuti metode STAR: Situasi, Tugas, Aksi, dan Hasil. Ini mendorong kandidat untuk memberikan respons yang lengkap dan terstruktur.
- Ajukan Pertanyaan Rinci: Jika respons kandidat terlalu samar, tanyakan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam dan memahami tindakan dan pemikiran mereka dengan lebih jelas.
- Cari Pola: Identifikasi tema atau perilaku yang berulang dalam respons kandidat. Pola yang konsisten dapat memberikan wawasan berharga tentang karakter dan gaya kerja mereka.
- Evaluasi Kesesuaian Budaya: Sambil berfokus pada perilaku, juga nilai apakah nilai-nilai kandidat sejalan dengan budaya perusahaan. Ini membantu memastikan lingkungan kerja yang harmonis.
- Seimbangkan dengan Penilaian Lainnya: Meskipun wawancara behavioral informatif, mereka seharusnya bukan satu-satunya faktor penentu dalam keputusan perekrutan. Gabungkan hasilnya dengan metode evaluasi lain, seperti penilaian teknis dan wawancara kesesuaian budaya.
Baca juga: Wawancara Terstruktur: Kelebihan, Kekurangan, Dan Contohnya Dalam Seleksi Calon Karyawan
Penutup
Wawancara behavioral menawarkan pandangan berharga bagi recruiter untuk mengevaluasi kesesuaian kandidat untuk suatu peran dengan menganalisis perilaku dan tindakan masa lalu mereka. Metode ini juga dapat digunakan untuk menilai skill kandidat dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang dapat membuktikan kemampuan mereka di situasi pekerjaan sebelumnya.
Untuk menjalankan teknik behavioural interview dalam proses penilaian calon karyawan. Anda dapat menggunakan platform wawancara dan pre-employment test Algobash.
Platform Algobash memiliki bank soal dari berbagai jenis interview yang disusun oleh para ahli, termasuk pertanyaan behavioral. Anda juga dapat menentukan beberapa pertanyaan yang sesuai standar perusahaan Anda. Pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya akan dijawab oleh kandidat secara cepat dan mudah melalui fitur wawancara otomatis Algobash.
Selain penyesuaian pertanyaan dengan kandidat dan posisi, platform wawancara Alobash juga memungkinkan proses interview berjalan secara otomatis. Anda tidak perlu satu persatu meninjau banyak wawancara kandidat. Anda hanya perlu menilainya secara sekaligus kapanpun dan dimanapun.
Ingin menerapkan teknik behavioural interview dan meningkatkan proses wawancara kerja perusahaan Anda secara maksimal untuk menemukan kandidat yang benar-benar sesuai? Ajukan demo Algobash sekarang atau coba gratis selama tujuh hari.
Baca juga: Wawancara Terstruktur: Kelebihan, Kekurangan, Dan Contohnya Dalam Seleksi Calon Karyawan