Mencari developer yang tepat tentunya membutuhkan usaha ekstra. Anda pasti tidak ingin salah dalam mengambil keputusan agar tak berakhir dengan bad hiring yang memberikan banyak kerugian. Untuk mengatasinya, hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari bias pada rekrutmen.
Bias pada rekrutmen memungkinkan Anda untuk melakukan penilaian secara subjektif. Sehingga, hasil akhir pemilihan kandidat sering tak sesuai dengan apa yang diekspektasikan di awal. Tentunya ini merupakan kerugian yang sangat besar; selain kehilangan kandidat potensial, Anda juga bisa kehilangan banyak biaya untuk melakukan rekrutmen ulang jika ternyata kandidat yang dipilih tidak memenuhi standar.
Selain itu, bias rekrutmen juga dapat membuat tim Anda menjadi tidak beragam dan tentu saja ini tidak ideal. Disadari atau tidak, Anda mungkin pernah merekrut kandidat hanya berdasarkan kesamaan gender, etnis, agama, usia ataupun hal lainnya yang membuat tim menjadi homogen. Padahal, memiliki keberagaman dalam sebuah tim dapat memberikan banyak keuntungan.
Bagaimanapun, bias pada rekrutmen memang sering terjadi bahkan tanpa disadari. Lantas bagaimanakah cara mengatasinya? dalam artikel ini Algobash akan membahas cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk membuat rekrutmen developer menjadi lebih objektif.
Atasi bias pada rekrutmen dengan coding test
Sebagai seorang tech-recruiter, Anda mungkin sudah tidak asing dengan coding test. Aktifitas ini sering dilakukan oleh banyak perusahaan untuk mencari kandidat developer terbaik. Biasanya, recruiter akan memberikan beberapa tes kepada kandidat untuk melihat sejauh mana kemampuan yang mereka miliki.
Ada dua cara yang umum dilakukan dalam melakukan coding test yaitu live coding dan take-home test. Yang membedakan diantara keduanya hanya terletak pada teknis dan waktu pengerjaan. Melalui live coding, kandidat akan diberikan test secara langsung oleh user dan waktunya cukup terbatas. Sedangkan take-home test kandidat akan diberikan sebuah tugas dalam waktu yang lebih panjang tanpa pengawasan user.
Baca juga: Live Coding Interview: Kelebihan dan Kekurangannya Baca juga: Coding test: Apakah wajib untuk rekrutmen IT talent?
Coding test membantu meminimalisir bias pada rekrutmen. Anda dapat mengundang banyak kandidat secara anonim untuk melakukan sebuah test dan kemudian barulah memberikan penilaian terhadap teknikal skill kandidat dalam menyelesaikan tantangan.
Cara ini tentunya lebih baik dibandingkan hanya mengandalkan CV untuk menilai kompetensi. Melalui coding test Anda dapat melihat secara langsung bagaimana penyelesaian masalah yang mereka lakukan dan cara efisien apa yang digunakan untuk mengatasi coding test.
Namun, untuk hasil yang lebih maksimal, Anda harus benar-benar memastikan bahwa coding test yang dilakukan juga tidak bias, khususnya ketika dalam proses penilaian. Ya, pada beberapa kasus tertentu, penilaian coding test juga tidak terlepas dari bias.
Coding test yang efektif untuk atasi bias pada rekrutmen
Ada beberapa cara untuk memaksimalkan coding test. Adapun cara yang bisa Anda lakukan yaitu:
1. Lakukan sebelum tahap interview
Test yang diberikan harus relevan dengan tanggung jawab atau persyaratan pekerjaan posisi yang dilamar. Misalnya, jika kandidat apply sebagai mobile developer maka berikanlah mereka tugas yang sesuai dengan posisi tersebut.
3. Buatlah standar untuk coding test
Setiap kandidat pasti memiliki pengalaman dan skill yang berbeda-beda, hal tersebut dapat memusingkan Anda untuk melakukan sebuah penilaian. Cobalah buat standar coding test, berikan tugas yang sama kepada semua kandidat tanpa terkecuali. Hal ini akan membantu Anda untuk membandingkan secara apple to apple kandidat mana yang memiliki teknikal skill dan problem solving lebih baik.
4. Pastikan tes sesuai dengan kandidat
Untuk menghindari bias Anda juga harus memastikan bahwa tes yang akan diberikan sesuai dengan kandidat. Anda dapat bertanya kepada diri sendiri ataupun kolega di perusahaan Anda tentang beberapa hal berikut:
- Pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan seperti apa yang relevan dengan coding test yang diberikan?
- Pengetahuan dan background seperti apa yang dibutuhkan agar kandidat memahami coding test yang diberikan?
- Bagaimana kelompok kandidat tertentu (gender, agama, orientasi seksual, etnis, daerah, dll) akan menafsirkan coding test yang diberikan?
Untuk menjawab semua pertanyaan di atas cobalah berdiskusi dengan rekan tim Anda.
5. Gunakan tools coding test yang efektif dan efisien
Coding test yang efektif sangat bergantung pada tools yang dipakai. Jadi, gunakanlah tools coding test yang benar-benar Anda pahami dan mudah untuk dioperasikan. Permasalahan yang sering terjadi ketika melakukan coding test adalah kandidat atau recruiter tidak mengetahui bagaimana cara mengoperasikan fitur-fitur di dalamnya.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda dapat menggunakan tools assessment coding otomatis dari Algobash. Melalui Algobash Anda dapat membuat pengujian secara mudah hanya dalam hitungan menit meskipun tanpa pengalaman IT.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan proses rekrutmen yang lebih objektif. Jika diimplementasikan dengan baik, coding test dapat membantu Anda untuk menemukan developer terbaik.
Jangan lupa kunjungi website kami Algobash atau Algobash Insight untuk membaca informasi menarik lainnya seputar rekrutmen dan teknologi.