Wawancara atau interview merupakan salah satu metode penggalian informasi yang sangat umum digunakan dalam beberapa bidang termasuk penelitian dalam ranah pendidikan maupun rekrutmen dan evaluasi calon karyawan. Dalam konteks rekrutmen, wawancara biasanya terbagi lagi ke dalam beberapa metode atau teknik. Salah satu yang sering digunakan adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Kedua jenis metode wawancara tersebut mempunyai karakteristik dan cara kerja yang berbeda. Namun, tujuan utamanya tetap sama yaitu sama-sama untuk mencari calon karyawan terbaik yang bisa perusahaan rekrut. Untuk menggunakan salah satu diantaranya, perusahaan harus menyesuaikan dengan kebutuhan, tujuan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan rekrutmen yang ingin dijalankan.
Wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, sebelum memutuskan untuk menjalankan salah satu metodenya. Dalam artikel ini, Algobash akan bagikan informasi komprehensif tentang wawancara terstruktur yang perlu diketahui sebagai bahan pertimbangan. Baca selengkapnya di bawah ini, ya!
Baca juga: 9 Persiapan Interview Kerja yang Wajib HRD Lakukan!
Mengenal Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur
Sebelum mengupas lebih jauh dua metode wawancara ini, hal pertama yang wajib diketahui tentu saja pengertian atau definisi dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Lalu, apa itu yang dimaksud dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur? Berikut penjelasan keduanya.
Apa Itu Wawancara Terstruktur?
Dikutip dari Indeed, wawancara terstruktur adalah sebuah percakapan antara pewawancara dan yang diwawancarai menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah distandarkan atau disiapkan sebelumnya. Semua kandidat atau pelamar kerja akan diberikan pertanyaan yang serupa. Kemudian, pewawancara akan mengumpulkan semua jawaban dari kandidat untuk dinilai atau dievaluasi secara lebih lanjut. Metode ini dapat membantu pewawancara untuk mendapatkan jawaban atau respon serupa dari masing-masing kandidat.
Sederhananya, dapat dipahami bahwa wawancara terstruktur merupakan sebuah metode atau jenis wawancara yang dilakukan dengan mengikuti format yang telah ditentukan oleh pewawancara sebelumnya. Dimana tm rekrutmen akan merancang terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan apa saja yang akan diajukan kepada kandidat sebelum proses wawancara dimulai. Jadi, setiap pertanyaan yang diberikan kepada kandidat bersifat sama.
Awalnya, jenis wawancara ini umum digunakan dalam penelitian kuantitatif, namun seiring perkembangannya, wawancara terstruktur juga diadopsi ke dalam dunia rekrutmen perusahaan untuk menemukan talenta-talenta berkualitas.
Apa Itu Wawancara Tidak Terstruktur?
Berbeda dengan wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur adalah kebalikannya. Adapun yang dimaksud dengan wawancara tidak terstruktur adalah sebuah metode wawancara yang dilakukan dengan tidak mengikuti skrip pertanyaan atau format yang telah ditentukan oleh tim pewawancara sebelumnya.
Pewawancara umumnya akan memberikan kebebasan kepada kandidat untuk memberikan respon atau berbicara secara bebas mengenai topik yang dibahas. Kemudian, pewawancara akan memberikan sejumlah pertanyaan berdasarkan jawaban-jawaban atau pembicaraan yang diberikan oleh kandidat tersebut.
Di ranah pendidikan, jenis wawancara ini sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Namun, sama dengan wawancara terstruktur, seiring perkembangannya wawancara tidak terstruktur juga sering dimanfaatkan dalam proses penyeleksian calon karyawan.
Baca juga: 5 Format Pertanyaan Wawancara Kerja Untuk Seleksi Calon Karyawan Terbaik!
Apa Kelebihan Atau Kekurangan Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur?
Melalui penjelasan kedua pengertian di atas, secara garis besar wawancara terstruktur dan tidak terstruktur memiliki karakteristik dan cara kerja yang berbeda. Jika begitu, lalu manakah yang lebih baik diantara keduanya?
Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti yang dapat menentukan manakah yang terbaik. Hal ini dikarenakan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. HRD atau perusahaan dapat menggunakan kedua jenis wawancara ini sebagai metode evaluasi calon karyawan mereka dengan disesuaikan pada kebutuhan, tujuan, hingga prinsip rekrutmen.
Untuk menentukan manakah yang harus digunakan, Anda dapat mempertimbangkan kekurangan dan kelebihannya dari masing-masing metode wawancara ini. Lebih jelasnya, berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur:
Kelebihan Wawancara Terstruktur:
- Objektivitas: Penilaian kandidat dapat lebih objektif karena pertanyaan yang diberikan telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dapat mendorong pewawancara untuk meminimalisir bias dalam penilaian selama wawancara. Sehingga evaluasi akan berjalan jauh lebih objektif.
- Konsistensi: Kandidat akan diberikan pertanyaan serupa secara konsisten. Hal ini dapat membantu pewawancara untuk melakukan perbandingan yang lebih baik diantara satu kandidat dengan yang lainnya. Selain itu, hal ini juga dapat membantu perusahaan untuk membuat dan mengambil keputusan yang lebih strategis dalam memilih kandidat yang benar-benar cocok.
- Replikasi: Wawancara terstruktur dapat memudahkan pewawancara untuk mereplikasi dan memberikan metode yang sama kepada semua kandidat maupun posisi. Hal ini juga dapat membantu perusahaan untuk menggunakan pendekatan yang sifatnya sama pada semua rekrutmen yang dilakukan.
Kelebihan Wawancara Tidak Terstruktur:
- Fleksibilitas: Pewawancara dapat lebih fleksibel dalam menangani setiap kandidat dengan latar yang berbeda-beda. Selain itu, metode ini bisa diandalkan saat pewawancara dan kandidat mengalami situasi yang tidak terduga. Dengan fleksibilitas tersebut, perusahaan dapat lebih mudah untuk menemukan bakat-bakat tersembunyi dari kandidat.
- Informasi Mendalam: Melalui wawancara tidak terstruktur, kandidat dapat memberikan jawaban yang lebih mendalam terhadap setiap pertanyaan yang diberikan oleh pewawancara. Hal ini tentunya sangat membantu pewawancara dalam menilai kepribadian, karakter, maupun hal-hal lainnya dari kandidat yang tidak bisa dilihat dengan mudah dalam wawancara terstruktur.
- Menilai Kepribadian dan Kreativitas: Wawancara tidak terstruktur dapat memudahkan pewawancara untuk menilai hal-hal penting yang tidak bisa dilihat secara kasat mata seperti kepribadian, kreativitas, dan cara berpikir kandidat. Dengan begitu, perusahaan tidak hanya dapat merekrut calon karyawan dengan hard skill mumpuni. Namun, perusahaan juga dapat menemukan kandidat yang memiliki soft skill serta kepribadian yang benar-benar sesuai dengan budaya perusahaan.
Kekurangan Wawancara Terstruktur:
- Tidak Fleksibel: Karena format pertanyaan sudah disiapkan dan ditentukan sebelumnya, proses wawancara tidak bisa dijalankan secara lebih fleksibel. Hal ini dapat menyulitkan pewawancara apabila dihadapkan dengan situasi yang tidak terduga yang dapat mengganggu jalannya wawancara atau bahkan ditemukan dengan kandidat yang memiliki latar belakang berbeda.
- Penilaian Kandidat Terbatas: Dikarenakan wawancara terstruktur lebih berfokus pada kompetensi dan pengalaman yang dimiliki oleh kandidat. Hal ini membuat penilaian atau pengukuran menjadi terbatas karena aspek-aspek lain seperti kepribadian kandidat atau kesesuaian dengan budaya organisasi sedikit lebih terabaikan.
Kekurangan Wawancara Tidak Terstruktur:
- Bias: Wawancara tidak terstruktur cukup sulit untuk dievaluasi, hal ini dapat membuat pewawancara lebih rentan terhadap bias saat mengevaluasi kandidat sehingga hasil akhir penilaian bersifat sangat subjektif.
- Minim Perbandingan: Pewawancara cenderung lebih sulit dalam membandingkan kandidat karena pertanyaan yang diberikan berbeda-beda. Hal ini juga menyulitkan pewawancara untuk membuat keputusan yang lebih objektif karena penilaian yang tidak konsisten.
Baca juga: Cara Menggunakan Pendekatan Human-Centered Dalam Penilaian Wawancara Kerja
Kapan Harus Menggunakan Wawancara Terstruktur Atau Tidak Terstruktur?
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk memilih jenis wawancara terstruktur atau tidak terstruktur. Anda harus menyesuaikannya dengan kebutuhan, tujuan, prinsip rekrutmen, maupun posisi yang dicari. Namun, untuk memudahkan Anda dalam menentukannya, berikut Algobash berikan gambaran kapan harus menggunakan kedua jenis wawancara kerja ini
- Wawancara Terstruktur: Metode wawancara ini umumnya cocok untuk digunakan saat perusahaan hendak menilai kandidat atau calon karyawan berdasarkan kompetensi dan pengalaman kerja yang mereka miliki secara jelas. Selain itu, metode ini juga lebih cocok digunakan pada posisi pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi atau persyaratan yang khusus dan sangat ketat.
- Wawancara Tidak Terstruktur: Metode wawancara ini cocok untuk digunakan saat perusahaan ingin menilai kepribadian, motivasi, hingga nilai-nilai yang dianut kandidat secara lebih mendalam dan komprehensif. Hal tersebut membuat metode ini lebih cocok untuk digunakan pada posisi pekerjaan yang membutuhkan skill adaptabilitas serta kemampuan berpikir secara kreatif.
Jadi, Lebih Efektif Wawancara Terstruktur atau Tidak Terstruktur?
Kedua metode wawancara ini sama-sama efektif apabila digunakan secara tepat oleh perusahaan dengan menyesuaikan kebutuhan, tujuan, prinsip, maupun posisi kandidat. Namun, agar lebih maksimal dalam proses interviewnya. Perusahaan dapat menggunakan platform wawancara online Algobash.
Platform Algobash dapat membantu perusahaan untuk melakukan wawancara terstruktur maupun tidak terstruktur secara lebih efektif dan efisien. Dimana, dengan menggunakan Algobash, perusahaan dapat merasakan beberapa benefit berikut:
Wawancara Terstruktur Menggunakan Algobash
- Otomatisasi Proses: Algobash memungkinkan perusahaan untuk mengotomatiskan proses wawancara terstruktur, mulai dari penjadwalan, pemberian pertanyaan, hingga merekam respons yang diberikan oleh kandidat. Hal ini menghemat tentunya sangat menghemat waktu dan sumber daya manusia yang berharga.
- Analisis Data: Algobash juga memiliki kemampuan analisis data yang kuat. Platform Algobash dapat membantu perusahaan dalam melakukan identifikasi terhadap pola-pola dalam respons kandidat dan menghasilkan laporan yang mendalam tentang kemampuan dan kualifikasi mereka.
- Konsistensi dan Objektivitas: Algobash juga dapat membantu pewawancara dalam mempertahankan konsistensi dalam proses wawancara terstruktur. Dengan memastikan bahwa semua kandidat mendapatkan pertanyaan yang sama dapat membantu Anda untuk meminimalkan bias dan membuat keputusan rekrutmen yang lebih objektif.
Wawancara Tidak Terstruktur Menggunakan Algobash
- Rekam dan Tinjau: Algobash memungkinkan perusahaan untuk melakukan rekaman terhadap wawancara tidak terstruktur, sehingga pewawancara dapat mereview kembali percakapan dengan kandidat. Ini membantu perusahaan dalam memahami lebih baik informasi yang disampaikan dan menjaga catatan yang akurat.
- Analisis Sentimen: Algobash dapat membantu pewawancara untuk mengidentifikasi sentimen kandidat dalam wawancara tidak terstruktur melalui rekaman respon yang telah diberikan selama wawancara. Ini sangat membantu pewawancara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kandidat dan apakah mereka cocok dengan budaya perusahaan.
- Kemudahan Berbagi Informasi: Algobash juga memudahkan pewawancara maupun kandidat untuk berbagi informasi. Selain itu, pewawancara juga dapat menggunakan Algobash untuk berbagi informasi bersama anggota tim rekrutmen dan manajemen perusahaan lainnya. Hal ini tentunya dapat memungkinkan proses pengambilan keputusan berjalan lebih kolaboratif.
Dengan platform Algobash, proses wawancara terstruktur dan tidak terstruktur yang dijalankan dalam rekrutmen perusahaan Anda semakin efisien, efektif, objektif, dan inovatif sehingga Anda dapat lebih mudah dalam mengevaluasi calon karyawan dan menemukan talenta berkualitas. Tertarik untuk menggunakan Algobash? Sewa demo sekarang atau coba gratis selama tujuh hari!
Baca juga: 6 Pertanyaan Interview Dengan Manager Dalam Penyelesaian Konflik