Hati-Hati Saat Menyeleksi Kandidat, Ini Cara Mengetahui Profil LinkedIn Palsu! – Bekerja sebagai seorang recruiter artinya Anda akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan atau tantangan yang harus dihadapi ketika merekrut calon karyawan. Mulai dari menemukan kandidat yang menghosting undangan proses rekrutmen Anda hingga menemukan kandidat yang melakukan pemalsuan data di CV dan profil LinkedIn.
CV dan profil LinkedIn seringkali menjadi salah satu hal yang dinilai oleh recruiter. Umumnya, kandidat akan menyusun kedua hal tersebut sebaik mungkin dengan memberikan beberapa informasi terkait data diri mulai dari kontak, pengalaman bekerja, skill, hingga pendidikan.
Lalu, bagaimanakah jika data-data yang kandidat masukan dalam CV dan profil LinkedIn mereka palsu? Hal ini tentunya cukup sulit dan membutuhkan ketelitian karena tidak bisa dibedakan secara sekilas. Meskipun begitu, sebenarnya masih banyak trik yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui palsu atau tidaknya data-data kandidat melalui profil LinkedIn.
Nah, bagi Anda yang penasaran bagaimana triknya, dalam artikel ini Algobash akan memberikan beberapa cara mengetahui profil linkedIn palsu agar tidak salah dalam merekrut kandidat.
Baca juga: Gelombang PHK 2022 Menghantam Ribuan Startup di Seluruh Dunia
Bagaimana Cara Mengetahui Profil Linkedin Palsu?
Sebagai seorang recruiter, pastinya Anda ingin merekrut kandidat terbaik untuk tim perusahaan Anda. Namun, sayangnya untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Anda akan dihadapkan berbagai tantangan dalam proses rekrutmen. Salah satunya menemukan kandidat yang memalsukan data-datanya dalam CV dan Profil LinkedIn.
Untuk meminimalisir kesalahan saat menyeleksi kandidat, berikut ini Algobas sajikan beberapa cara mengetahui profil linkedin palsu agar tidak salah memilih kandidat!
4 Cara Mengetahui Profil LinkedIn Palsu
1. Research Kandidat Menggunakan Berbagai Web
Untuk mengetahui apakah data-data yang kandidat masukan ke dalam CV atau profil mereka benar atau tidak, hal pertama yang harus dilakukan adalah memaksimalkan research kandidat menggunakan beragam web yang ada.
Sebagai seorang recruiter, Anda sudah sepatutnya tidak hanya menilai kandidat berdasarkan profil LinkedIn mereka. Anda juga harus mencari tahu kandidat secara lebih dalam untuk meminimalisir kecurangan.
Anda dapat meresearch kandidat melalui internet, kumpulkanlah data sebanyak-banyaknya mengenai kandidat Anda mulai dari sosial media, akun atau website perusahaan tempat mereka sebelumnya, dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu Anda untuk mengetahui informasi lebih dalam sebelum benar-benar memasukan mereka ke dalam proses seleksi.
Metode research seperti ini mungkin tidak akan bekerja untuk beberapa kandidat apalagi yang masih menduduki posisi junior di pekerjaan mereka sebelumnya. Namun melakukan research di internet tentu akan sangat membantumu dalam mengumpulkan informasi sebelum melakukan penilaian.
Baca juga: Review HackerRank 2022: Apakah Sebanding Untuk Proses Rekrutmen?
3. Cek Dengan Teliti Profil LinkedIn Kandidat
Meskipun mereka menyusun profil LinkedInnya dengan sedemikian rupa agar menarik perhatian recruiter. Biasanya masih ada beberapa celah yang bisa menjadi tanda bahwa data yang mereka cantumkan benar atau tidak. Jadi, periksalah profil mereka dengan seksama dan sebaik mungkin.
Di beberapa kasus, mereka biasanya membuat cloning akun (akun ganda) untuk melamarkan dirinya pada beberapa posisi yang berbeda. Jadi, optimalkanlah kolom pencarian LinkedIn dan masukan nama mereka untuk melihat apakah mereka melakukan hal ini atau tidak.
Ketika seorang kandidat memasukan pengalaman bekerja di perusahan-perusahaan tertentu. Biasanya mereka juga akan memiliki koneksi dengan beberapa karyawan lain di perusahaan tersebut. Jika Anda tidak menemukan karyawan lain yang terkoneksi dengan kandidat, hal tersebut bisa menjadi salah satu tanda bahwa mereka memalsukan data pengalaman bekerja.
Selain itu, Anda juga bisa menganalisis hal-hal spesifik lain seperti keterampilan teknis kandidat yang dimasukan dalam profil LinkedIn. Contohnya, jika kandidat yang sedang Anda rekrut pernah bekerja sebagai seorang programmer di perusahaan A dan Anda mengetahui bahwa perusahaan tersebut biasa menggunakan bahasa pemrograman tertentu ketika bekerja namun kandidat tidak memasukkannya sebagai keterampilan teknis mereka di LinkedIn. Hal ini dapat menjadi salah satu red flag yang perlu Anda waspadai karena bisa jadi mereka memalsukan data.
3. Perhatikan Template LinkedIn yang Digunakan
Beberapa penipu biasanya tidak menyusun profil LinkedIn mereka secara sendirian dari awal. Bisa saja mereka menjiplak profil LinkedIn orang lain agar terlihat lebih menarik. Cobalah perhatikan deskripsi yang mereka gunakan untuk profil LinkedIn dan cari tahu template yang sedang trend di LinkedIn. Jika Anda menemukan sebuah kejanggalan, bisa jadi hal tersebut adalah salah satu tanda bahwa kandidat memalsukan data-datanya.
4. Hubungi Perusahaan Tempat Mereka Bekerja Sebelumnya
Untuk memastikan data-data yang kandidat masukan dalam CV dan LinkedIn profil benar atau tidak. Anda dapat menghubungi tempat mereka bekerja sebelumnya, seorang kandidat yang memalsukan datanya akan mudah tertangkap dengan cara ini.
Nah, itulah beberapa cara mengetahui profil LinkedIn palsu kandidat. Maksimalkanlah strategi penyeleksian kandidat agar Anda tidak menghabiskan banyak waktu untuk menilai kandidat-kandidat yang memalsukan data mereka dalam CV dan profil LinkedIn.
Baca juga: Algobash Berdayakan Talenta Programmer Perempuan Lewat KKC 2022