Selain hard skill, soft skill merupakan hal yang sangat esensial dalam dunia kerja. Karyawan yang memiliki soft skill mumpuni akan lebih mudah meningkatkan produktivitas mereka saat bekerja. Itulah sebabnya HRD atau recruiter harus benar-benar tahu bagaimana cara menilai soft skill kandidat sebelum merekrutnya.
Ada banyak sekali soft skill yang harus dikuasai kandidat yang dapat membantu mereka suskes dalam bekerja. Beberapa diantaranya seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, dan lain-lain. Sayangnya, untuk merekrut kandidat dengan soft skill mumpuni terbilang cukup sulit, apalagi jika tidak menggunakan metode yang efektif.
Lalu, bagaimanakah cara menilai soft skill kandidat? Nah, bagi Anda yang ingin mengetahuinya, dalam artikel ini Algobash akan berikan informasi tentang bagaimana cara menilai soft skill kandidat dengan tepat dan efektif. Simak ulasannya berikut!
Baca juga: Apa Itu Social Media Recruitment dan Manfaatnya Bagi Perusahaan?
Mengapa Soft Skill Itu Penting?
Soft skill adalah sebuah keterampilan yang berkaitan dengan kepribadian seseorang seperti kemampuan untuk bersosialisasi, komunikasi, bekerjasama, problem-solving, membuat keputusan, manajemen waktu, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam dunia kerja, soft skill merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk dimiliki kandidat. Hal ini dikarenakan soft skill dapat meningkatkan produktivitas serta kualitas kerja mereka nantinya sebagai karyawan.
Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh Linkedin’s Global Talent 2019, 92% recruiter menyebutkan bahwa soft skill sama pentingnya dengan hard skill. Bahkan, pada situasi tertentu dapat dianggap lebih penting. Selain itu, laporan tersebut juga menyebutkan bahwa 89% karyawan baru tidak bekerja secara maksimal karena kurangnya soft skill yang dimiliki.
Soft skill karyawan akan sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan sebuah perusahaan. Jika karyawan memiliki soft skill mumpuni, ini akan membuat mereka mudah untuk berkolaborasi dan meningkatkan performa kinerja tim. Dengan begitu perusahaan akan memiliki culture kerja yang lebih positif.
Baca juga: Cara Membangun Employer Branding Untuk Rekrutmen
Bagaimana Cara Menilai Soft Skill Kandidat?
Berbeda dengan hard skill yang cukup mudah untuk diuji, soft skill justru sebaliknya. Bahkan 60% recruiter menganggap penilaian soft skill pada kandidat sangatlah sulit untuk dilakukan.
Meskipun begitu, sebenarnya masih ada beberapa metode yang bisa Anda lakukan untuk menilai soft skill kandidat dengan tepat dan efektif. Untuk itu, berikut Algobash sajikan beberapa cara yang bisa dilakukan!
Cara Menilai Soft Skill Kandidat
1. Minta Kandidat Untuk Menyusun Soft Skill yang Dapat Menuntun Mereka Untuk Sukses
Jika Anda ingin melakukan penilaian soft skill ketika wawancara, cobalah untuk meminta kandidat menyusun soft skill apa saja yang dibutuhkan agar yang dapat membuat mereka sukses ketika bekerja.
Soft skill teratas yang mereka sebutkan akan sangat membantu mereka untuk menuntaskan pekerjaan nantinya. Namun, jika mereka tidak tahu mengenai soft skill apa saja yang penting bagi diri mereka, maka hal tersebut bisa menjadi sebuah red flag.
2. Minta Kandidat Untuk Merangking Soft Skill yang Dimiliki
Selain meminta kandidat untuk menyusun soft skill apa saja yang dapat membantu mereka untuk sukses. Anda juga dapat meminta kandidat untuk merangking soft skill yang mereka miliki.
Mintalah kandidat untuk mengurutkan soft skill apa saja yang paling mereka kuasai dan tidak. Perhatikanlah apa saja yang mereka sebutkan, apakah ada soft skill yang mereka kuasai yang sesuai dengan posisi pekerjaan yang mereka lamar atau tidak.
Baca juga: Cara Mengatasi Generation Gap di Tempat Kerja
3. Tantang Kandidat Untuk Memecahkan Sebuah Masalah
Ketika melakukan sebuah interview, untuk menilai soft skill jangan terlalu banyak memberikan sebuah pertanyaan “apa?” tetapi cobalah untuk berikan pertanyaan berupa “bagaima?” karena akan lebih efektif dalam menilai potensi mereka, khususnya soft skill.
Contohnya, ketika Anda menanyakan “Apakah Anda memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik?” sebagian besar kandidat pasti akan mengiyakannya. Mereka akan meyakinkan Anda bahwa mereka benar-benar memilikinya meskipun pada kenyataannya tidak.
Berbeda jika Anda memberikan sebuah pertanyaan yang membutuhkan kemampuan pemecahan masalah seperti “Bagaimana jika Anda memiliki dua tugas yang berbeda namun harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan?” atau “Bagaimana jika Anda harus bekerja dengan orang-orang baru yang belum pernah ditemui sebelumnya?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menunjukan soft skill kandidat dari bagaimana cara mereka menyelesaikan sebuah masalah. Namun, jika Anda ingin memberikan tantangan ini kepada kandidat, pastikan bahwa pertanyaannya relevan dengan situasi kerja perusahaan atau posisi yang mereka lamar.
Baca juga: Cara Membangun Proses Rekrutmen Melalui Sosial Media yang Srategis
4. Berikan Sebuah Asesmen Untuk Menguji Soft Skill Kandidat
Selain menilai soft skill kandidat melalui tahapan interview, Anda juga bisa mengujinya melalui asesmen. Saat ini sudah ada banyak platform yang memberikan jasa asesmen soft skill secara online.
Anda bisa memanfaatkan platform-platform tersebut untuk mengetes kandidat. Pastikan bahwa alat tes yang Anda pilih sesuai dengan perusahaan atau posisi pekerjaan yang kandidat lamar.
Salah satu platform yang dapat Anda gunakan yaitu Algobash, sebuah tools pre-employment test yang dapat membantu Anda melakukan asesmen terhadap hard skill maupun soft skill.
Melalui Algobash Anda dapat menilai dengan mudah bagaimana kemampuan kognitif kandidat. Kemampuan kognitif merupakan hal sangat penting untuk dimiliki seorang kandidat di berbagai posisi pekerjaan. Ini adalah kempuan kunci yang dapat membantu kandidat untuk berkembang sebagai karyawan.
5. Berikan Kandidat Sebuah Project Singkat Untuk Bekerja Bersama Tim di Perusahaan Anda
Terakhir, jika memungkinkan, Anda dapat memberikan sebuah tantangan kepada kandidat untuk bekerja bersama tim perusahaan pada posisi yang mereka lamar.Ini merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk melihat sejauh mana soft skill yang kandidat miliki.
Cara seperti ini sudah banyak digunakan oleh beberapa perusahaan besar seperti Toyota. Mereka meminta kandidat untuk bekerja langsung bersama tim dalam jangka waktu tertentu setelah melaksanakan proses interview.
Selain itu, cara ini akan juga sangat efektif karena kandidat diminta bekerjasama secara langsung bersama tim masa depan mereka. Contohnya seperti membuat sebuah project remote bersama tim atau mengadakan pertemuan di akhir pekan untuk bekerja.
Agar tidak memberatkan kandidat, Anda dapat melaksanakan tes ini dengan memberikan upah terhadap kandidat jika membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca juga: Apa Itu Generation Gap Di Tempat Kerja?
Nah, itulah beberapa cara untuk menilai soft skill kandidat yang tepat dan efektif. Cobalah untuk adopsi salah satu cara yang menurut Anda paling relevan untuk diterapkan dalam proses rekrutmen perusahaan.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui informasi lainnya, jangan lupa untuk kunjungi blog kami Algobash Insight. Temukan beragam artikel menarik seputar teknologi dan rekrutmen.