6 Jenis Soal Test Coding Test Dalam Rekrutmen Programmer

6 Jenis Soal Test Coding Test Dalam Rekrutmen Programmer

Setiap posisi pekerjaan memiliki metode rekrutmen yang berbeda-beda untuk menyeleksi kandidat. Begitu juga programmer, biasanya beberapa perusahaan akan memberikan test coding kepada kandidat untuk menyeleksi talenta terbaik.

Test coding atau biasa disebut juga dengan coding challenge merupakan salah satu tahapan seleksi dalam proses rekrutmen. Tes ini sangat umum diterapkan oleh perusahaan teknologi ketika mereka ingin mencari programmer terbaik untuk bergabung bersama tim mereka.

Ada banyak sekali jenis tes coding yang biasa ditemui dalam rekrutmen programmer. Jika kamu tertarik untuk mengetahui apa saja apa saja jenis-jenisnya. Di bawah ini Algobash sajikan informasi terkait 6 jenis soal tes coding yang biasa ditemui kandidat. 

Baca juga: Cara Belajar Programming Otodidak Meski Tak Kuliah IT

Apa Saja Jenis Soal Test Coding Dalam Rekrutmen Programmer?

6 Jenis Soal Test Coding Test Dalam Rekrutmen Programmer - Algobash.com
Sumber: Pexels.com / @MART PRODUCTION

Test coding adalah sebuah tantangan yang diberikan oleh perusahaan. Tujuannya yaitu untuk menguji sejauh mana kemampuan pemrograman kandidat mulai dari pemecahan masalah, coding aptitude, hingga de-bugging.

Pada tes ini, kamu akan dihadapkan dengan berbagai soal yang harus diselesaikan. Agar bisa lolos, kamu harus mengerjakan soal-soal yang diberikan tersebut dengan semaksimal mungkin.

Setiap perusahaan pastinya memiliki standar dan caranya masing-masing untuk mengetes kemampuan kandidat dalam pemrograman. Untuk mempersiapkannya dengan baik, kamu harus mengetahui apa saja jenis soal tes yang biasa ditemui dalam rekrutmen programmer.

Baca juga: Gaji Programmer di Indonesia Berapa? Segini Besarannya di 2022!

Jenis-Jenis Soal Test Coding

1. Multiple-Choice Test

Jenis soal pertama yang biasa ditemui oleh kandidat adalah multiple-choice coding test. Sesuai dengan namanya, tes ini akan memberikan soal-soal dengan beberapa opsi jawaban. Kamu harus bisa memilih jawaban manakah yang tepat.

Pertanyaan-pertanyaan yang disajikan cukup bergam. Bisa tentang bahasa pemrograman secara spesifik atau umum, algoritma, data structure, maupun yang lainnya.

Tes ini digunakan oleh perusahaan untuk mengetes kandidat dengan jumlah banyak. Dengan begitu, mereka dapat melihat kandidat mana sajakah yang memiliki kemampuan yang sesuai kualifikasi.

2. Algorithm-Based Test

Sedikit berbeda dengan sebelumnya, algorithm-based test akan menguji kandidat untuk menyelesaikan masalah pemrograman menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman.

Biasanya kamu akan diberikan sebuah soal entah itu dalam bentuk deskripsi atau contoh. Kamu harus bisa menyelesaikan soal tersebut dengan menuliskan kode yang jelas dan tepat.

Tes ini digunakan untuk melihat bagaimana kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam melakukan pemecahan menggunakan coding.

Baca juga: Cara Belajar Coding Adalah: Ini 5 Tips Efektif Untuk Pemula

3. Take-Home Coding Test

Jenis coding test yang ketiga adalah take-home coding test. Tes ini sedikit lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lainnya karena kamu tidak akan dites secara langsung. Melainkan kamu akan diberi tugas pemrograman yang bisa dikerjakan kapanpun dan dimanapun dalam tenggat waktu tertentu.

Setiap perusahaan biasanya memiliki ketentuan yang berbeda-beda mengenai batasan waktu untuk menyelesaikan tes ini. Bisa hanya dalam hitungan beberapa hari maupun dalam satu minggu.

Tujuan digunakannya tes ini agar kandidat dapat menyelesaikan tes ini dengan semaksimal mungkin dan memberikan hasil terbaik mereka.

4. Pair Programming Test

Jenis selanjutnya adalah pair programming coding test. Pada tes ini kamu akan diajak untuk bekerjasama dengan orang lain dalam menyelesaikan sebuah masalah pemrograman.

Biasanya kandidat akan bekerjasama dengan user atau interviewer-nya. Tujuannya yaitu untuk melihat sejauh mana kemampuan komunikasi dan kerjasama kamu dengan orang lain ketika melakukan coding.

5. Live-Coding Test

Live-coding test merupakan tes coding yang dilakukan oleh kandidat secara langsung dengan user atau interviewer. Kamu akan diberikan beberapa soal atau masalah yang harus diselesaikan secara tatap muka baik secara online maupun offline. 

Selain itu, kamu juga biasanya akan diberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Tujuan live-coding test yaitu untuk melihat bagaimana kandidat menyelesaikan masalah pemrograman ketika dalam tekanan atau pressure.

6. Technical Interview Coding Test

Terakhir yaitu technical interview test. Tes ini hampir mirip dengan live-coding, di mana kamu akan dites secara langsung atau tatap muka. Namun, pada tes ini akan lebih fokus untuk interview. 

Dalam tes ini, ada beberapa pertanyaan yang mungkin berbeda dengan live-coding test. Tujuannya yaitu untuk menilai bagaimana pemahamanmu terhadap pemrograman secara keseluruhan.

Baca juga: Pekerjaan yang Membutuhkan Coding Adalah Apa Saja?

Kesimpulan

Tes coding pada intinya merupakan sebuah metode seleksi yang biasa diberikan kepada kandidat programmer. Tujuannya yaitu untuk menguji sejauh mana kemampuan teknikal khususnya coding. 

Ada banyak jenis tes yang biasa diberikan mulai dari Multiple-Choice Test, Algorithm-Based Test, hingga Technical Interview Test. Semua tes tersebut harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar mendapatkan hasil maksimal.

Jika kamu tertarik mengetahui informasi lebih lanjut mengenai tes ini ataupun yang lainnya. Kamu dapat mengunjungi blog Algobash Insight karena akan ada beragam artikel menarik, bermanfaat, dan tentunya asyik untuk dibaca.

Baca juga: Manfaat Coding Adalah Apa Jika Mempelajarinya? Ini Jawabannya!
2560 1709 Algobash