Mengenal apa itu layoff sangat penting bagi calon karyawan maupun yang sudah bekerja di perusahaan. Apalagi, dalam beberapa bulan terakhir, isu ini kembali ramai dibicarakan di media sosial setelah maraknya berita layoff startup yang dilakukan secara besar-besaran baik di Indonesia maupun dunia.
Selain menghindari kesalahpahaman, dengan mengenal lebih dekat apa itu layoff tentunya akan memberikanmu banyak keuntungan. Seperti mengetahui beberapa tanda ketika perusahaan akan melakukan layoff atau bahkan mengetahui apa saja hal yang perlu dilakukan jika kamu menjadi salah satu karyawan yang terdampak.
Lalu, apa itu layoff? Nah, untuk lebih memahaminya, di bawah ini Algobash akan berikan penjelasan secara lengkap mulai dari pengertian, penyebab, dampak, hingga bagaimana cara menghadapinya jika terkena layoff.
Baca juga: Apa Itu Hiring Freeze? Ini 4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui
Apa Itu Layoff?
Apa itu layoff? Secara sederhananya, layoff adalah tindakan pemutusan kerja yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawan baik secara permanen maupun sementara.
Istilah layoff hampir sama dengan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Namun, yang membedakan diantara keduanya pada sifat pemutusan kerjanya. Dimana PHK biasanya dilakukan secara permanen. Sedangkan layoff pada situasi tertentu bisa bersifat sementara dan dapat dipekerjakan kembali jika memungkinkan.
Alasan mengapa perusahaan melakukan layoff sebenarnya cukup beragam. Namun, yang perlu di garis bawahi, penyebab layoff bukan semata-mata karena kesalahan karyawan. Melainkan kondisi manajemen perusahaan yang sedang memburuk seperti mengalami kerugian finansial, over hiring, maupun masalah besar lainnya.
Apa Penyebab Layoff?
Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa ada banyak sekali alasan mengapa perusahaan mengambil tindakan layoff pada karyawan nya. Yang mana biasanya disebabkan oleh masalah manajemen yang kurang stabil.
Untuk mengetahui secara lebih jelasnya, berikut adalah penyebab-penyebab mengapa perusahaan melakukan layoff.
1. Pemotongan Anggaran
Layoff seringkali terjadi jika perusahaan mengalami penurunan finansial. Entah itu kemerosotan keuntungan, banyaknya hutang yang harus dibayar, tidak ada investor yang mau menanam modal ataupun masalah keuangan lainnya.
Ketika pendapatan yang dihasilkan menurun, biasanya perusahaan akan memotong anggaran untuk segala aktivitas mereka termasuk dana karyawan. Sehingga untuk menghemat anggaran, beberapa perusahaan terpaksa melakukan layoff.
Ada banyak perusahaan dunia yang menjadikan masalah ini sebagai alasan layoff. Contoh yang terbaru yaitu Netflix PHK 150 karyawannya di Amerika Serikat karena terjadi penurunan pendapatan setelah kehilangan kurang lebih 200 ribu subscriber.
Baca juga: 4 Dampak Buruk Hiring Freeze Untuk Perusahaan
2. Perusahaan Bangkrut
Bangkrut merupakan penyebab terbesar yang tidak bisa dielakan untuk melakukan layoff terhadap karyawan. Biasanya kondisi ini terjadi ketika perusahaan terus menerus mengalami kerugian atau tidak bisa menangani masalah manajemen dalam bisnis.
Beberapa perusahaan biasanya akan menahan hal ini terjadi dengan melakukan layoff terhadap karyawannya. Namun, jika masalah tidak dapat dibendung dan semakin parah. Perusahaan terpaksa akan gulung tikar dan mem-PHK karyawan yang tersisa.
3. Pembatalan Proyek Besar
Ketika perusahaan merencanakan sebuah proyek yang besar, mereka juga akan merekrut karyawan secara besar-besaran. Sayangnya, jika perusahaan tidak berhasil dalam proyek tersebut. Perusahaan akan melakukan layoff terhadap beberapa karyawan yang telah mereka rekrut tersebut karena over hiring.
4. Merger atau Akuisisi
Penyebab lain yang dapat mendorong perusahaan untuk melakukan layoff adalah adanya merger atau akuisisi.
Merger sendiri merupakan situasi ketika beberapa perusahaan berbeda bergabung untuk menciptakan perusahaan baru. Akuisisi sendiri adalah situasi ketika perusahaan diambil alih dan dinahkodai oleh perusahaan lain.
Kedua situasi ini dapat membuat sistem hirarki kepemimpinan dan arah bisnis perusahaan berubah sehingga sangat berdampak pada keputusan-keputusan manajerial. Contohnya seperti menghemat anggaran atau biaya operasional, menghapus beberapa posisi agar tidak ada double divisi, mem-PHK beberapa karyawan yang memiliki tugas yang sama, dan lain sebagainya.
Baca juga: 3 Hal yang Akan Terjadi Jika Perusahaan Menerapkan Hiring Freeze
5. Pengoptimalan Karyawan
Setiap perusahaan pasti ingin memiliki tim yang optimal dalam mengurus bisnis mereka. Sebabnya, layoff seringkali dijadikan sebagai salah satu langkah dalam melakukan pengoptimalan terhadap karyawan.
Biasanya, ini akan terjadi jika perusahaan mengalami over hiring atau kelebihan karyawan, bekerjasama dengan perusahaan outsourcing, maupun merubah beberapa peran manajerial.
6. Relokasi Perusahaan
Penyebab terakhir mengapa perusahaan melakukan layoff terhadap karyawan adalah karena adanya relokasi perusahaan. Relokasi merupakan situasi ketika perusahaan berpindah tempat ke kota atau daerah yang baru.
Biasanya situasi ini terjadi ketika manajemen membutuhkan tempat baru yang lebih mendukung operasional bisnis perusahaan. Hal ini dapat membuat beberapa karyawan yang dianggap kurang potensial atau mereka yang tidak bisa ikut pindah akan diberhentikan.
Baca juga: Cara Mengatasi Karyawan yang Underperform
Apa Dampak Layoff Terhadap Karyawan?
Setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan dapat memberikan dampak terhadap karyawan, entah itu positif maupun negatif. Sama halnya dengan layoff, berikut adalah beberapa dampak layoff terhadap karyawan.
1. Menurunnya Kepercayaan Diri dan Produktivitas
Layoff dapat memberikan dampak negatif terhadap karyawan, salah satunya adalah penurunan kepercayaan diri dan produktivitas dalam bekerja.
Bagi mereka yang terkena layoff tentu ini akan sangat berpengaruh bagi kepercayaan diri mereka dalam mencari pekerjaan baru.
Tidak hanya itu, layoff juga dapat sangat berpengaruh pada karyawan yang tersisa di perusahaan. Hal ini dapat membuat mereka khawatir dan berpikir mungkin mereka juga akan mengalami hal yang sama ke depannya.
Sehingga hal ini dapat menurunkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan tempat mereka bekerja dan berpengaruh pada kualitas kerja yang dilakukan.
2. Mengalami Stress Maupun Gangguan Psikologis Lainnya
Tidak dapat dipungkiri, layoff adalah mimpi buruk bagi hampir semua karyawan. Hal ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan mental karyawan yang terkena dampak layoff.
Tak jarang, banyak karyawan mengalami stress atau gangguan psikologis lain karena kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya.
3. Ketidakpastian Karier dan Hilangnya Sumber Pendapatan
Terkena layoff artinya karyawan kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan mereka. Hal ini dapat memunculkan ketidakpastian karier bagi mereka yang terdampak.
Banyak diantaranya yang akan semakin berhati-hati dalam memilih pekerjaan. Beberapa pertanyaan akan muncul di benak karyawan seperti pekerjaan apa yang aman dari layoff? Industri apa yang aman bagi karyawan? Karier seperti apa yang stabil? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya.
Baca juga: 5 Tanda Performa Tim Perusahaan Anda Buruk!
Bagaimana Cara Menghadapi Layoff?
Layoff menjadi sebuah fenomena yang begitu masif terjadi pasca pandemi Covid-19, khususnya, gelombang layoff startup Indonesia.
Dilansir dari DailySocial.com, sepanjang tahun 2022 ada banyak startup yang melakukan layoff. Beberapa diantaranya adalah Linkaja layoff hampir 200 karyawan, Zenius layoff 800 karyawan, dan Tanihub layoff terhadap puluhan karyawannya.
Bahkan, salah satu startup e-commerce terbesar di Asia tenggara pun seperti Shopee melakukan hal serupa. Di mana menurut laporan CNBC Indonesia, Shopee layoff terhadap 3% karyawannya dari total keseluruhan.
Meskipun terdengar menyeramkan, layoff tentu bukanlah akhir dari segalanya. Kamu tetap bisa mengembangkan karier menjadi lebih baik meskipun sudah tidak bekerja di perusahaan sebelumnya.
Untuk menyikapinya secara positif, berikut adalah beberapa cara menghadapi layoff yang bisa kamu lakukan jika menjadi salah satu karyawan yang terdampak.
Baca juga: Jenis Psikotes Kerja yang Sering Ditemui Pelamar Kerja
Tips Efektif Hadapi Layoff
1. Bersedih Secukupnya dan Berlapang Dada
Kehilangan sebuah pekerjaan tentu merupakan hal yang cukup pahit. Wajar jika kamu merasa sedih dan sulit menerima kenyataan tersebut. Kamu boleh menyisihkan waktu beberapa hari untuk memvalidasi semua perasaanmu dan menenangkan diri.
Namun, ingat, bersedihlah secukupnya dan jangan terlalu larut pada perasaan. Kamu harus bangkit dan lapang menerima semuanya. Karier yang lebih baik sudah menunggumu di depan.
2. Kenali Potensi Diri dan Tentukan Arah Karier
Setelah memvalidasi semua rasa sedih dan kecewa karena terdampak layoff. Hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah kembali untuk menentukan arah karier.
Kenali dan galilah potensi yang ada pada dirimu. Cobalah untuk memikirkan tujuan ke depannya, industri atau perusahaan apa yang ideal untuk mengembangkan karier, apa saja hal yang perlu kamu lakukan untuk menunjang karier di masa depan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Pikirkanlah secara matang semua hal tersebut untuk menentukan arah karier yang lebih baik.
Baca juga: Cara Mengatasi Generation Gap di Tempat Kerja
3. Siapkan Dengan Matang dan Mulai Cari Pekerjaan Baru
Setelah menenutkan arah karier, kamu dapat mulai mencari pekerjaan baru yang relevan dengan minat, skill, dan pengelamanmu. Mulailah untuk menyusun CV dan portfolio dengan baik.
Kamu dapat memanfaatkan berbagai job portal untuk memudahkan proses pelamaran. Selain itu, Kamu juga dapat menggunakan sosial media untuk mencari networking sekaligus membangun personal branding.
Ada banyak sosial media yang bisa kamu pakai seperti LinkedIn, Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan lain-lain. Platform-platform tersebut dapat membantu memperbesar peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru.
4. Rencanakan Keuangan Dengan Baik
Berhenti dari pekerjaan artinya kamu kehilangan salah satu sumber pendapatan terbesarmu selama ini. Meskipun karyawan yang terkena layoff biasanya diberikan pesangon maupun uang ganti rugi lainnya. Ingat, kamu harus tetap hemat dan alokasikan uang tersebut dengan baik.
Mengingat kamu sudah tidak lagi mendapatkan gaji atau upah bulanan seperti biasanya. Jadi, buatlah rencana keuangan yang dapat menopang biaya hidupmu selama mencari pekerjaan.
Baca juga: Apa Itu Generation Gap Di Tempat Kerja?
Itulah dia ulasan yang bisa Algobash sampaikan mengenai apa itu layoff mulai dari pengertian, penyebab, dampak, hingga bagaimana cara menghadapinya jika menjadi salah satu karyawan yang terdampak.
Jika kamu ingin mengetahui informasi lebih banyak tentang apa itu layoff maupun topik lainnya. Kamu dapat mengunjungi blog Algobash Insight untuk membaca artikel menarik dan bermanfaat seputar karir.